Setelah kamu memahami apa itu reksadana syariah serta jenis-jenisnya dan bila akhirnya memutuskan untuk berinvestasi di sana.
Kamu perlu mengetahui bagaimana cara berinvestasi di reksadana syariah.
Pertama yang perlu kamu pastikan adalah memilih platform investasi yang terpercaya dan pastinya sudah berizin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ada banyak pilihan platform investasi reksadana syariah bisa di Bibit, Pluang, Ajaib dan sebagainya.
Namun, memang yang paling populer untuk reksadana adalah Bibit. Di Bibit kamu bisa memilih opsi sebagai investor yang concern terhadap syariah sehingga pilihan manajer investasi yang akan disarankan adalah yang fokus pada instrumen investasi syariah.
Manajer investasi adalah pihak yang bertanggung jawab mengelola dana yang kamu investasikan.
Oleh karena itu, penting untuk memilih manajer investasi yang terpercaya dan memiliki rekam jejak yang baik.
Kamu bisa melihat kinerja manajer investasi melalui laporan keuangan mereka yang biasanya dipublikasikan secara berkala. Atau bisa dengan melihat kinerja hasil investasi mereka yang umumnya disampaikan pada aplikasi yang kamu gunakan.
Ada beberapa jenis reksadana syariah yang bisa kamu pilih, antara lain:
Setelah memilih jenis reksadana syariah yang sesuai, kamu bisa mulai berinvestasi. Gunakan uang yang memang sudah kamu anggarkan untuk investasi.
Investasi di platform investasi apapun umumnya dapat dilakukan dengan cukup mudah. Kamu tinggal pilih berapa dana yang ingin kamu investasikan nanti tinggal top up saja dari kebutuhan dananya.
Misal, kamu mau investasi di angka Rp100.000 nanti dana Rp100.000 tinggal di top up di platform investasi (mayoritas menggunakan gopay).
Untuk memaksimalkan hasil investasi, kamu disarankan untuk melakukan investasi secara berkala. Tentunya agar investasimu terus bertumbuh dan uangmu tidak habis kamu gunakan untuk konsumsi.
Khawatir kalau investasi ini tidak berkala, potensi keuntungan dari investasimu menurun karena uangnya habis digunakan untuk konsumsi.
Meski reksadana syariah memiliki risiko yang minim, tetapi tetap kamu perlu untuk sesekali melakukan pengecekan dan memantau kinerja investasimu.
Memang sangat jarang didapati investasi di reksadana syariah memberikan hasil yang minus (kecuali reksadana saham).
Tetapi tidak ada salahnya untuk memantau sambil terus merutinkan berinvestasi di reksadana syariah. Anggap aja seperti menabung tetapi dengan return yang lebih baik.