Business Developer, Content Writer, Islamic Economic Enthusiasm
Di era digital saat ini. Content creator mulai banyak bermunculan. Para content creator tersebut memiliki medianya masing-masing dalam menyalurkan kontennya. Ada yang fokus membuat konten di youtube. Ada yang di Instagram dan ada juga yang berfokus membangun konten di twitter. Lain halnya dengan youtube dan instagram yang berfokus pada penampilan visual. twitter berfokus pada penampilan tulisan. Sehingga content creator yang menggunakan sosmed twitter akan berfokus pada konten-konten bernuansa nalar seperti kultwit dan sebagainya.
Mungkin kamu juga adalah orang yang ingin menjadi seorang content creator. Kamu bisa menyalurkan apapun yang kamu bisa melalui sosmed yang kamu andalkan. Katakanlah kamu adalah seorang mahasiswa yang mempelajari ilmu tentang manajemen. Maka kamu bisa membagi ilmu tersebut dalam bentuk vlog melalui youtube, video singkat melalui instagram ataupun kultwit melalui twitter. Tapi kamu tidak bisa sembarnagan dalam membuat konten. Kamu harus paham konsep 5M sebelum kamu membuat konten. Apa saja yang dimaksud dengan 5M?
Maksud matching di sini adalah bahwa adanya kesesuaian konten dengan merk dan karakter sehingga terjadi sustainability, Dalam hal ini katakanlah kamu adalah orang yang humoris. Maka berikanlah konten-konten yang bersifat menghibur sehingga itu akan menunjukkan karaktermu yang humoris.
Hal tersebut bisa terjadi karena pasar melihat hal lain yang ada di resto tersebut yang tidak ada pada restomu. Ini juga terjadi pada merek gawai yang dahulu merajai pasar. Ia bernama Nokia. Mungkin kamu salah satu mantan penggunanya. Lihat bagaimana keadaan Nokia sekarang? Yap, ia kalah bersaing dengan mereka yang mampu merespon keadaan pasar yang sangat volatile.
Konten tersebut dipublikasikan secara tepat waktu. Hal ini akan membuat engagement terhadap kontenmu menjadi tinggi. Seperti ketika kamu mempublikasikan konten tentang romansa pada hari valentine. Atau konten keislaman ketika memasuki bulan Ramadhan.
Konten tersebut mampu menciptakan top of mind di kalangan audiens. karena setiap konten pasti memiliki pasarnya. Konten yang dibuat king of youtube dan queen of youtube yaitu Atta Halilintar dan Ria Ricis terlihat jelas bahwa audience mereka adalah generasi Z yang memang suka konten yang menghibur. Adapun konten-konten yang sifatnya adalah edukasi biasanya ditujukan bagi mereka yang merupakan pelajar ataupun mahasiswa.
Konten yang kamu buat haruslah dapat dibagikan di berbagai kanal. Di era digital saat ini, gerakan marketing sangatlah masif. Dengan konsep Massive Marketing, banyak orang yang membuat berbagai kanal sosmed untuk kemudian mempublikasikan konten yang sudah dibuat.
Inilah yang terpenting. Mindset akan mempengaruhi audiensemu terhadap konten yang kamu buat. Buatlah konten semenarik mungkin yang memang tepat untuk audiensemu. Jangan sampai audiense merasa bahwa kontenmu membosankan. Jangan lupa bahwa setiap konten yang kamu buat harus ada value yang bisa mengedukasi audiensemu agar mereka merasakan manfaat atas konten yang kamu buat dan dapat membagikannya kepada teman-temannya. Ingat loh di marketing 4.0, advocacy memiliki peran yang penting dalam memasarkan produkmu.
Nah, itulah 5M yang perlu kamu ketahui ketika ingin menjadi seorang content creator. Jikalau artikel ini bermanfaat maka silahkan bagikan sebanyak-banyaknya agar orang lain juga merasakan manfaatnya.