Sharia Equity Crowdfunding merupakan salah satu startup fintech yang saat ini sedang populer terutama di kalangan investor muslim.
Sebagaimana startup fintech pada umumnya sharia equity crowdfunding juga menggunakan teknologi dalam proses bisnisnya.
Berikut adalah mekanisme atau cara kerja sharia equity crowdfunding yang umum digunakan:
Investor dan pemilik bisnis mendaftar di platform crowdfunding dan melalui proses verifikasi untuk memastikan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip syariah.
Umumnya untuk investor cukup untuk menyertakan KTP sebagai dokumen verifikasi, terkadang juga diminta untuk menyertakan NPWP (ini sangat tergantung pada platformnya).
Adapun untuk pemilik proyek prosesnya lebih panjang karena perlu dikurasi oleh tim bisnis dan analis risiko dari platform tersebut.
Pemilik bisnis mengajukan proyek atau bisnis mereka ke platform, menjelaskan rencana bisnis, kebutuhan pendanaan, dan tawaran ekuitas atau bagi hasil.
Untuk kamu yang ingin bisnis/proyeknya didanai oleh platform maka pastikan bahwa proyek kamu sangat prospektif (berpotensi menguntungkan).
Platform melakukan penilaian terhadap proyek untuk memastikan kelayakan dan kepatuhan terhadap prinsip syariah sebelum mengizinkan proyek tersebut ditayangkan.
Tentunya proyek atau bisnis yang didanai tidak boleh yang bertentangan dengan syariah, misal proyek perbankan konvensional, minuman keras, rokok, dan sebagainya.
Proyek yang disetujui akan dipublikasikan di platform, dan investor dapat mempelajari detail proyek sebelum memutuskan untuk berinvestasi.
Platform umumnya juga akan menginformasikan terkait dengan proyek ke list investor mereka agar pemilik proyek/bisnis bisa segera mendapatkan pendanaan.
Investor berkomitmen untuk memberikan dana, dan jika target pendanaan tercapai, dana tersebut disalurkan ke pemilik bisnis. Nominalnya pun bervariatif tetapi umumnya mulai dari Rp1 juta.
Setelah pendanaan berhasil, pemilik bisnis memberikan laporan berkala kepada investor mengenai perkembangan proyek dan kinerja keuangan.
Tentunya ini bertujuan agar investor dapat terus memantau kondisi bisnis/proyek yang mereka investasikan. Hal ini juga membantu pemilik bisnis untuk menjaga kredibilitas binis/proyek yang sedang dikerjakan.
Bila masa waktu proyek sudah habis, maka tiba saatnya kamu mendapatkan bagi hasilnya. Tentunya nilai bagi hasil ini akan bervariatif tergantung proyek yang kamu investasikan.
Umumnya di awal sebelum kamu berinvestasi akan diinformasikan terlebih dahulu terkait nilai bagi hasil yang akan didapatkan si investor.